
OTOJURNALISME.COM adalah portal berita otomotif pertama di Indonesia yang mengkolaborasikan konten JURNALISTIK dan ulasan para KOLUMNIS yang expert di bidang otomotif
Telp: 021-22701245
email: [email protected]
Setelah produksi Giulietta dihentikan, segmen sedan kompak diisi oleh Alfa Romeo (Alfa) 75. Nama 75 sendiri digunakan karena pada tahun 1985 (tahun dimana sedan ini mulai dijual), Alfa memperingati hari jadinya yang ke-75 tahun. Tapi untuk pasar Amerika Utara, namanya berubah menjadi Milano. Dan Alfa 75 ini merupakan model terakhir yang dirilis sebelum pabrikan mobil Italia ini diakuisisi oleh Fiat.
Mobil ini didesain oleh Ermano Cressoni dengan bahasa desain yang menarik. Bagian depan mobil terlihat meruncing dengan lampu utama berbentuk persegi panjang. Lampu sein ditempatkan pada bumper depan. Sedangkan untuk bagian belakangnya dihiasi oleh lampu berbentuk kotak-kotak ditambah detil berupa garis-garis horizontal.
Salah satu keajaiban mobil ini adalah 75 hampir seimbang seutuhnya dari bagian depan sampai belakaang. Hal ini dicapai berkat penggunaan skeman transaxle, menempatkan transmisi manual 5-percepatan dan kopling di bagian belakang terhubung dengan differensial belakang. Suspensi depan menggunakan torsion bar dikombinasikan dengan peredam kejut. Sementara itu pada bagian belakangnya mengandalkan tabung de Dion yang mahal dengan peredam kejut.
Salah satu fitur yang menarik adalah Alfa Romeo Control yang diletakkan di dashboard mobil. Sistem tersebut akan melakukan monitor terhadap sistem mesin dan memberi peringatan kepada pengemudi jika kemungkinan akan terjadinya kerusakan.
Pada saat diluncurkan, 75 mempunyai 4 pilihan mesin bensin dan 1 mesin diesel. Untuk mesin bensin pilihannya terdiri dari 1.600 cc yang bertenaga 110 hp, 1.800 cc bertenaga 120 hp, 2.000 cc menghasilkan tenaga 128 hp, dan 2.500 cc yang menyemburkan tenaga 156 hp. Dan untuk diesel memiliki jantung mekanis berkubikasi 2.000 cc dengan tenaga 95 hp. Dan pada tahun 1986, Alfa menambahkan varian 1.800 cc yang dilengkapi dengan turbo yang menyemburkan tenaga 155 hp. Dan pada 1987, 75 mendapatkan mesin baru, yakni 2.000 cc bertenaga 148 hp, dan 3.000 cc V6 menghasilkan tenaga 188 hp (di Amerika mobil ini bernama Milano Quadrifoglio Verde.
Dan untuk pasar Negeri Paman Sam, sedan empat pintu ini hanya memiliki dua pilihan mesin, yaitu 2.500 cc dan V6 3.000 cc. Untuk urusan eksterior, terjadi perubahan sedikit untuk pasar Amerika dikarenakan aturan yang sangat ketat dari pemerintah federal. Contohnya adalah bumper bagian depan yang dibuat khusus untuk pasar Amerika dengan kandungan karet akordion. Selain itu, bumper tersebut juga memiliki bahan yang mampu menyerap goncangan.
Perbedaan spesifikasi lainnya antara 75 Eropa dengan Milano Amerika adalah penempatan tangka bensin di belakang jok belakang sehingga mengurangi kapasitas bagasi dari 500 liter menjadi 300 liter, lampu reflector samping pada bumper, knalpot yang lebih senyap dan ditempatkan di sebalah kanan mobil, pintu dan boot lid yang lebih kuat, dan pengait yang ada di bawah kap mesin agar kap mesin tetap pada posisinya jika terjadi tabrakan.
Tahun 1987, Alfa juga merilis edisi khusus 75 bernama 75 Turbo Evoluzione. Mobil ini dibuat dengan ketentuan dan spesifikasi yang sama dengan balapan Grup A. Sayangnya, tidak ada perubahan pada jeroannya karena masih sama menggunakan unit 1.800 cc dilengkapi dengan turbo menyemburkan tenaga 155 hp. Mobil ini hanya diproduksi sebanyak 500 unit.
pembaca, penulis, penggemar mobil, penggemar Stephen King, blogger. IG: dikarocks
Join Date : Rabu, 07/12/2016 14:25
Video
Top Artikel Kolumnis